Terasi Langsa No 1

Terasi Langsa No. 1
Terasi adalah bumbu penyedap makanan yang sangat enak rasanya, masyarakat Aceh biasanya memberi nama tersendiri pada sohib lado ini, biasa disebut "Beulacan", produksi beulacan/terasi ini sendiri banyak diwilayah timur Nanggroe Aceh Darussalam, tepatnya di kota langsa, karena daerah pantai yang berada didaerah ini dikenal ramah lingkungan, karena perairannya tidak terlalu dalam dan banyak habitat udang kecil atau disebut juga dengan "udang sabu atau sabe", terasi didaerah ini pula bermacam ragam harganya, karena bahan yang digunakan perlu proses yang panjang, dari menangkap udang sabu dipantai, memisahkan kotoran yang ada di antara sabu-sabu kecil sampai proses pengolahannya.

Alasan kenapa dinamakan terasi no 1 ini adalah karena bahan dan stoknya sangat terbatas karena rasanya -menurut hemat penulis- sangat ramah di lidah masyarakat indonesia, namun demikian produksi dari pabrik terasi ini sudah terjual di beberapa daerah Aceh khususnya, begitupula untuk beberapa restoran atau rumah makan  dan di masyarakat pada umumnya, untuk daerah Aceh Selatan secara khususnya terasi langsa no 1 langsa ini sudah memiliki stokis dengan tempat dan alamat di
Jl. lorong Tgk Mukhtar, desa baru, Samadua
No. Hp. 085260947904
Harga /kg Rp. 80.000,-
Lokasi: South Aceh Regency, Aceh, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAD LAINI, MAD IWADH, HA KINAYAH DAN QALQALAH

Gambar
MAD LIIN مَدُّ اللِينِ Mad liin yaitu huruf berharakat fathah (ﹷ) bertemu ya sukun (يْ) atau wau sukun (وْ) , setelahnya huruf ber-harakat yang di-sukun-kan karena waqaf, contohnya : لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ ١ اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ ٢ فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ ٣ الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ ࣖ ٤ ( قريش/106: 1 -4) Catatan : Huruf ﻋٓ (عَيْن) pada QS. Maryam : 1 & As-syuraa’ : 2 (termasuk mad liin). Lama bacaannya boleh 1,2,3 alif.   MAD ‘IWADH ( مَدُّ الْعِوَضِ ) Secara bahasa mad iwadh artinya pengganti sedangkan menurut istilah ilmu tajwid apabila waqad atau diwaqafkan pada huruf yang berharakat fathathain (ﹱ), yang setelahnya ada alif (ا) atau hamzah atau hamza ء berharakat fathahain sebelumnya ada huruf mad, contohnya : وَّالْجِبَالَ اَوْتَادًاۖ ٧# وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ ٢# يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُم...
Read more »

ASBABUL WURUD TANGAN DI ATAS DAN TANGAN DI BAWAH

Gambar
BAB I PENDAHULUAN             I slam telah mengajarkan seorang mukmin agar selalu bersikap pertengahan dalam hal ibadah dan muamalah, semuanya dilandaskan niat untuk mencapai keridhaan Allah, karena hakikat diciptakan manusia tidak lain adalah hanya menyembah kepada-Nya. Hadits Rasulullah sebagai penjelas ayat-ayat dalam Al-qur’an telah membuka cakrawala pemikiran ulama umara dan cendikiawan muslim hingga mencapai hal yang terkecil pun didalam islam telah ada hukum-hukum dan adab-adabnya, termasuk kedalam kemuliaan manusia itu sendiri, seperti seorang meminta dan seorang pemberi, baik berupa materi ataupun non materi.   Karena memberi dan menerima adalah dua sisi yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia, maka perlu adanya pembahasan lebih khusus mengenai hal ini, dalam konteks apakah memberi dan menerima diperbolehkan dan bagaiamana pula larangannya? Maka berangkat dari permasalahan ini, pemakalah mencoba membahas masalah in...
Read more »

MAD

1.Pengertian Mad Menurut bahasa arti mad adalah memanjangkan atau -menambah- kan sedangkan menurut istilah tajwid, mad adalah memanjangkan suara dengan salah satu huruf mad atau huruf liin.  Mad terbagi dua : 1. Mad Ashli atau Mad Thabi’i  2. Mad Far’i 1). Mad Ashli ( المد أَصْلِي) / Mad thabi’i Mad ashli adalah adanya huruf mad ي,و,ا yang dibaca panjang oleh sebab huruf tersebut dan tidak ada dihadapannya tanda sukun atau hamzah. Mad ashli/Thabi’i ada 3 Tanda : a. Baris kasrah ﹻ bertemu dengan ي sukun , contohnya :        وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ ( الضحى/93: 55) b. Baris  ﹹ bertemu dengan و sukun, contohnya :      ( وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُولٰىۗ  (الضحى/93: 4 c. Baris fathah ﹷ bertemu dengan ا sukun, contohnya :     مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ ٣  ( الضحى/93: 3) Lama bacaannya satu alif dua harkat atau dua ketukan. Contoh kesemuanya terkumpul dalam kalimat نُوْحِيْهَا 2). Mad...
Read more »