TAUHID
Makna Tauhid
وَمَا خَلَقْتتُ الْجِنَّ وَ الْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونَ (سورة الذاريات ألأية 56) dan tidaklah kuciptakan jin dan manusia kecuali hanya saja untuk menyembahku semata. Allah juga berfirman
وَاعْبُدُ اللهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا(سورة النساء 36) Sembahlah Allah dan jangan kalian menyekutukannya dengan segala sesuatu apapun, Allah subhanahu wata'ala memerintahkan makhluknya untuk menyembah-Nya semata-mata, dan meninggalkan ibadah selain kepada-Nya.
Tauhid terbagi 3
1. Iman bahwasanya Allah subhanahu wata'ala pencipta, pemberi rezeki yang mengatur hidup dan mati, ini dinamakan tauhid Rububiah dan orang-orang musyrikin pada zaman Nabi sallallahu 'alaihi wasallam menyatakan ini, Allah berfirman :
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللهَ (سورة الزخرق : 87) . Artinya : jika engkau muhammad menanyakan kepada mereka (orang kafir) siapa yang menciptakan mereka, pasti mereka akan menjawab Allah.
2. Dan menetapkan bahwa Allah subhanahu wata'ala adalah ia semata-mata yang disembah dinamakan tauhid uluhiyyah, ini adalah yang menjadikan banyak ditentantang oleh orang-orang tidak beriman dan pembeda antara para Nabi Allah dan diantara orang yang menjadikan selain Allah Tuhan lainnya.
3. Menamakan Allah subhanahu wata'ala dengan nama-namanya dan sifat-sifatnya yang sempurna yang telah ditetapkan bagi-Nya, dan telah disifatkan pula oleh para Rasul-Nya sallallahu 'alaihi wasallam pada sunnahnya, dinamakan dengan tauhid asma' wasifat'
Ketiganya ini bukan berarti pembagian tauhid ini pada tiga tahapan saja namun yang dimaksudkan adalah bahwa Tauhid artinya tetap mengesakan Allah dari segala sesuatu apapun, hanya saja pembagiannya terdiri kepada tiga ini, layaknya Islam, pembagian rukunnya ada tiga, begitu juga dengan pembagian hukum islam yang terdiri dari 5 yaitu; wajib, sunnah, haram, mubah, makruh.
Akidah tidak akan sahih atau benar kecuali dengan dua syarat :
1. Al-Mutaba'ah maksudnya adalah menjadikan kitab Allah (Al-Qur'an) dan Sunnah Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam keduanya dasar aqidah seorang muslim, tidak boleh aqidah taqlid (ikut-ikutan/mengatasnamakan) dengan memberikan menyangka baik diantara mereka orang-orang terdahulu dari masyaikh atau orangtua dulu, artinya kita harus mengetahui dalilnya, harus mempelajarinya seuai dengan Al-Qur'an dan sunnah.
2.Ikhlas kepada Allah ta'ala pada setiap perbuatan dan meninggalkan riya' dan nifaq. Riya adalah seseorang beramal dengan amalan untuk mengharapkan pujian atau untuk dilihat orang lain asal katanya adalah راى - يرائي Nifaq disini adalah menampakkan iman dan menyembunyikan kekafiran نافق - ينافق
pembahasan rinciannya akan dibahas di kemudian hari InsyaAllah
Sumber : Silsilah ta'lim al-'arabiyah mustawa tsalis
Komentar
Posting Komentar