Blog Menata Hati adalah sebuah blog yang membahas seputaran Ilmu Al Qur an & Hadis serta Pendidikan Qur an Hadis.
Tafsir Surah Fussilat ayat 33-38
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
MENATA HATI: Tafsir Surah Fussilat ayat 33-38: 33. Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepadaT Allah, mengerjakan kebajikan, dan berkata, “Sesungguhnya aku ...
MAD LIIN مَدُّ اللِينِ Mad liin yaitu huruf berharakat fathah (ﹷ) bertemu ya sukun (يْ) atau wau sukun (وْ) , setelahnya huruf ber-harakat yang di-sukun-kan karena waqaf, contohnya : لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ ١ اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ ٢ فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ ٣ الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ ࣖ ٤ ( قريش/106: 1 -4) Catatan : Huruf ﻋٓ (عَيْن) pada QS. Maryam : 1 & As-syuraa’ : 2 (termasuk mad liin). Lama bacaannya boleh 1,2,3 alif. MAD ‘IWADH ( مَدُّ الْعِوَضِ ) Secara bahasa mad iwadh artinya pengganti sedangkan menurut istilah ilmu tajwid apabila waqad atau diwaqafkan pada huruf yang berharakat fathathain (ﹱ), yang setelahnya ada alif (ا) atau hamzah atau hamza ء berharakat fathahain sebelumnya ada huruf mad, contohnya : وَّالْجِبَالَ اَوْتَادًاۖ ٧# وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ ٢# يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُم...
BAB I PENDAHULUAN I slam telah mengajarkan seorang mukmin agar selalu bersikap pertengahan dalam hal ibadah dan muamalah, semuanya dilandaskan niat untuk mencapai keridhaan Allah, karena hakikat diciptakan manusia tidak lain adalah hanya menyembah kepada-Nya. Hadits Rasulullah sebagai penjelas ayat-ayat dalam Al-qur’an telah membuka cakrawala pemikiran ulama umara dan cendikiawan muslim hingga mencapai hal yang terkecil pun didalam islam telah ada hukum-hukum dan adab-adabnya, termasuk kedalam kemuliaan manusia itu sendiri, seperti seorang meminta dan seorang pemberi, baik berupa materi ataupun non materi. Karena memberi dan menerima adalah dua sisi yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia, maka perlu adanya pembahasan lebih khusus mengenai hal ini, dalam konteks apakah memberi dan menerima diperbolehkan dan bagaiamana pula larangannya? Maka berangkat dari permasalahan ini, pemakalah mencoba membahas masalah in...
1.Pengertian Mad Menurut bahasa arti mad adalah memanjangkan atau -menambah- kan sedangkan menurut istilah tajwid, mad adalah memanjangkan suara dengan salah satu huruf mad atau huruf liin. Mad terbagi dua : 1. Mad Ashli atau Mad Thabi’i 2. Mad Far’i 1). Mad Ashli ( المد أَصْلِي) / Mad thabi’i Mad ashli adalah adanya huruf mad ي,و,ا yang dibaca panjang oleh sebab huruf tersebut dan tidak ada dihadapannya tanda sukun atau hamzah. Mad ashli/Thabi’i ada 3 Tanda : a. Baris kasrah ﹻ bertemu dengan ي sukun , contohnya : وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ ( الضحى/93: 55) b. Baris ﹹ bertemu dengan و sukun, contohnya : ( وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُولٰىۗ (الضحى/93: 4 c. Baris fathah ﹷ bertemu dengan ا sukun, contohnya : مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ ٣ ( الضحى/93: 3) Lama bacaannya satu alif dua harkat atau dua ketukan. Contoh kesemuanya terkumpul dalam kalimat نُوْحِيْهَا 2). Mad...
Komentar
Posting Komentar